Penyanyi Kris Dayanti menggelar konser bertajuk ”Semesta” di JIEXPO Convention Centre and Theatre, Jakarta, Sabtu (5/8/2023). Konser ini merupakan selebrasi perjalanan karier bermusik Krisdayanti selama 33 tahun diiringi oleh ucapan syukur kepada semesta.
Kris Dayanti, atau yang akrab dikenal sebagai KD, menggelar konser tersebut bersama Erwin Gutawa Orchestra, Aurelie Hermansyah, Amora Lemos, Judika, Lesti Kejora, dan Bunga Citra Lestari. Sebanyak 2.454 penonton menjadi saksi langsung untuk mendengarkan suara emas sang diva.
”Buat saya tidak ada kemurahan yang lebih tinggi selain kemurahan Tuhan melalui semesta yang melindungi saya dalam perjalanan karier selama 33 tahun. Saya merasakan jatuh dan bangun, prosesnya panjang, tetapi saya bisa bertahan selama ini,” kata KD, sehari sebelumnya.
Konser berlangsung pada pukul 20.00. KD menyambut penggemar dengan lagu ”Jangan Pergi”, ”Pengabdian Cinta”, dan ”Ku Tak Sanggup”.
KD tampil menawan dengan gaun hijau muda panjang berlipit. Rambut hitam legamnya terurai rapi. Tangan kiri KD menggenggam erat mikrofon merah muda yang menjadi andalannya. Seperti biasa, penyanyi ini melantunkan suara powerful yang menawan.
Penampilan KD tersebut semakin syahdu dengan pengaturan panggung yang memikat. Di tiga lagu pertama itu, KD berdiri di semacam cangkang kerang raksasa berwarna putih. Suasana teater gelap, hanya lampu sorot ungu muda yang menyorotinya. Sementara itu, di sisi kiri dan kanan duduklah tim orkestra yang dipimpin Erwin.
Teriakan penonton menggelegar setiap kali KD menyanyikan nada tinggi. Setelah menyanyikan tiga lagu itu, KD berjalan ke tengah panggung. ”Mimi! Mimi! Mimi!” kata penonton merujuk pada nama akrab KD lainnya.
Kemegahan format musik orkestra mengiringi KD membawakan beberapa lagu berikutnya, termasuk ”Cobalah untuk Setia” yang di-remix dengan ”I’m Sorry Goodbye”. KD juga membawakan lagu ”Learning from Love”, sebuah tribute kepada dirinya di masa lalu yang memulai karier di festival Asia Bagus dengan lagu itu.
”Setiap perjalanan pasti ada permulaan indah yang sulit untuk dilupakan. Ini adalah langkah pertama kali saya berpijak di dunia tarik suara. Umur saya 16 tahun,” ujar KD, sementara cuplikan video dia menyanyi di Asia Bagus diputar di belakang.
Selama dua jam lebih, KD melantunkan 33 lagu sebagai bentuk penghormatan atau tribute terhadap tahun-tahun perjalanan kariernya. Dalam salah satu segmen, KD berkolaborasi dengan putri-putrinya, Aurelie dan Amora.
Konser KD merupakan momen yang sudah ditunggu-tunggu para penggemar. Antrean penonton terlihat mengular sejak pukul 18.00. Beberapa penonton terlihat membawa kipas bergambar wajah KD, sedangkan yang lain sibuk berfoto-foto di depan latar belakang wajah KD.
KD memiliki banyak penggemar setia yang bahkan telah mengikuti sejak masa awal perjalanan kariernya. Salah satu penonton, Dalila Jamaludin (50), rela datang dari Singapura sehari sebelumnya untuk menonton konser ”Semesta”. Ia menjadi penggemar sejak nama KD melejit lewat festival Asia Bagus pada 1992.
Konser ”Semesta” merupakan konser kedua yang ditonton Dalila setelah menonton konser KD di Singapura, Mei lalu. ”Saya sangat suka dengan lagu dan suara KD, perjalanan hidup, dan sikapnya yang tidak sombong. Saya sampai menangis saat mendengarnya menyanyi langsung,” tutur Dalila.
Hal senada disampaikan dua penonton lainnya yang datang bersama, Ade Rahmania (35) dan Avy Bellami (29). Keduanya jatuh hati pada KD sejak akhir tahun 1990-an berkat suara indah KD.
”Semua lagu yang dia bawakan terdengar enak karena suara dia bagus, ya, bahkan lagunya yang berbahasa Inggris, ‘I’m Sorry Goodbye’ itu saya kira bukan orang Indonesia yang menyanyi. Jadi karena suara dia bagus, saya selalu merasa kangen untuk mendengarkan lagu-lagu lama dia karena tetap enak untuk didengarkan sekarang,” ujarnya.
Sementara itu, Avy melihat eksistensi karier KD yang bertahan lama adalah berkat profesionalisme KD sebagai seorang penyanyi. ”Karena dia seorang diva, kualitas suara dia sudah terbukti bagus dan ketika dia tampil dia tidak asal menyanyi,” kata Avy.